Bukan Optimus Prime versus Megatron, tetapi Iron Glory dan Eagle Prime versus Kuratas. Duel yang melibatkan startup robot asal Amerika Megabots dan Suidobashi Heavy Industry asal Jepang merupakan duel robot raksasa pertama yang pernah dilakukan!
Spoiler!
Kembali ke tahun 2015, saat itu team Megabots mengetahui bahwa Suidobashi Heavy Industry juga mengembangkan robot raksasa dan merekapun menantang duel Suidobashi. Pabrikan asal negeri sakura itu pun menerima tantangan tersebut dengan satu syarat, duel harus "hand-to-hand combat". Setelah 2 tahun menunggu akhirnya duel robot raksasa ini pun terlaksana. Tepatnya hari jumat kemarin yang berlokasi di sebuah pabrik besi tua di Jepang.
Spesifikasi Robot
IRON GLORY (MK2)
Country
USA
Height
15'
Weight
6 tons
Wingspan
22'
Top Speed
2.5 mph
Power
24 hp
Weapons
6 Cannon
20x Missile Launcher
KURATAS
Country
Japan
Height
13'
Weight
6.5 tons
Wingspan
20'
Top Speed
18 mph
Power
87 hp
Weapons
Ichigeki Fist
Articulating Hand
18-mm Sub-Machine Gun
EAGLE PRIME (MK3)
Country
USA
Height
16'
Weight
12 tons
Wingspan
40'
Top Speed
10 mph
Power
430 hp
Weapons
Logging Crapple
4' Chainsword
Double-Barreled Cannon
Dalam duel ini tidak melibatkan dua robot raksasa melainkan tiga. Tim Megabots membawa 2 robot mereka yang diberi nama Iron Glory dan Eagle Prime. Sedangkan di pihak Suidobashi hanya membawa satu robot saja yaitu Kuratas. Dua kali duel dimana Kuratas harus melawan dua robot tentunya sudah disepakati oleh kedua pihak.
Jalannya Duel
Duel dilakukan sebanyak dua kali dimana Kuratas harus melawan Iron Glory dan Eagle Prime secara bergiliran.
Duel 1, Iron Glory Vs Kuratas
Kedua robot memasuki arena dan tidak lama kemudian trompet dibunyikan sebagai tanda dimulainya duel. Kuratas yang dikendarai oleh Kogoro Kuratas mulai bergerak dengan kecepatan penuh ke arah Iron Glory yang dikendarai oleh Gui Cavalcanti. Dengan mengarahkan tangan kirinya yang besar ditambah dengan kecepatan tinggi tentunya impak akan menghasilkan momentum yang besar, dan benar saja, Iron Glory berhasil di jatuhkan dengan tinju Ichigaki. Sekalipun Iron Glory memiliki dimensi yang jauh lebih besar, namun dengan beban pada bagian atas yang lebih besar tinju ichijaki dai Kuratas berhasi dengan sempurna. Bukannya tanpa perlawanan, Iron Glory sempat menembakkan meriamnya namun meleset. Kuratas menang!
Duel 2, Kuratas Vs Eagle Prime
Pada duel yang kedua ini, Eagle Prime yang dikendarai oleh Matt Oehrlein dan Kuratas yang dikontrol oleh Kurata terlihat jauh lebih taktis dari duel yang pertama. Saat trompet dibunyikan, Kuratas langsung bergerak ke belakang susunan drum untuk berlindung. Sedangkan Eagle Prime mulai melepaskan tembakan. Tembakan ke duanya mengenai dan merusak pelindung kaki dari Kuratas. kuratas langsung meluncurkan sebuah drone untuk mengalihkan Eagle Prime namun bisa langsung dihancurkan dengan sekali tepukan. Kedua robot raksasa ini akhirnya saling mendekat. Eagle Prime tampak bringas dengan menjatuhkan tumpukan mobil tua yang menghalangi jalannya. Pertarungan jarak dekatpun dilakukan. Kuratas meninju bagian dada dari Eagle Prime seakan ingin mengulangi kesuksesan dari duel pertama. Namun Eagle Prime jauh laebih stabil dengan pusat beban ada pada bagian bawah. Sebaliknya Eagle Prime kemudian menjept tangan Kuratas dan melepaskan tembakan ke perut Kuratas kemudian berusaha merusaknya dengan menggunakan moncong meriam di tangan kanannya. Trumpet berbunyi! terdengar aba-aba dari radio untuk segera menghentikan duel.
Rehat
Ada-ada saja kenapa juga harus ada rehat, toh ini bukan ILC. Pada masa rehat ini kedua robot di reset dan beberapa peralatan dan juga senjata diganti.
Duel Dilanjutkan...
Setelah rehat bebrapa saat, kedua robot kebali berhadapan di arena. Eagle Prime tampak berbeda. Tangan kananya sebelumnya berupa cannon launcher dan kini berubah menjadi gergaji dengan panjang 4 kaki dan tenaga 40 hp. Kuratas mulai bergerak dan menembakkan senapan mesin yang mampu melontarkan peluru sebanyak 2000 butir per menitnya. Eagle Prime bereaksi, mengambil stand lampu sorot didekatnya, lalu memutarnya untuk menghalangi peluru dari Kuratas. Ia kemudian menggunakan gergajinya untuk menghacurkan senjata Kurata, mendorongnya dan berusaha memotong lengan Kuratas. Trumpet kemudian dibunyikan, Eagle Prime menang!.
Akhirnya team Megabot keluar sebagai pemenangnya. Duel robot ini tentunya tidak seperti yang kita lihat di film box-office. Gerakannya lambat dan kaku. Namun setidaknya ini adalah sebuah duel robot raksasa nyata bukan sebuah karya sci-fi. Dan juga duel ini cukup menarik dan menghibur, menunjukkan kepada kita bahwa industri permesinan dalam hal ini robot semakin maju. Bisa saja jika salah satu dari industri robot tersebut merupakan cikal bakal dari Skynet yang akan memproduksi robot terminator seperti seri T-800 yang akan menguasai dunia dan memperbudak umat manusia..