Demodex pada wajah manusia
Tahukah kalian bahwa wajah manusia termasuk wajah kalian adalah rumah kos bagi tungau bernama demodex? "Ha, tungau di wajah? kok saya gak pernah lihat? hoax nih". Saya yakin seperti itulah reaksi kalian ketika membaca tulisan ini.
Pada wajah manusia, hidup dan berkembang biak tungau yang bernama Demodex. Alasan kalian tidak menyadari keberadaan tungau ini adalah karena tungau ini berukuran mikroskopis. Kalian tidak bisa melihatnya dengan menggunakan mata telanjang melainkan harus menggunakan mikroskop.
Demodex yang hidup di wajah manusia ini sendiri ada dua jenis, yaitu Demodex Folliculorum dan Demodex Brevis. Jumlahnya bisa mencapai lusinan di wajah seseorang. Tapi jangan khawatir, makhluk tak kasat mata ini tidak berbahaya bagi manusia. Manusia tidak lahir dengan tungau ini, tetapi manusia menularkan ketika bersentuhan kulit seperti saat orang tua mencium bayinya.
Demodex folliculorum pertama kali digambarkan pada tahun 1842 oleh Simon sedangkan Demodex brevis diidentifikasi kemudian pada tahun 1963 oleh Akbulatova. Demodex Folliculorum ditemukan di folikel rambut, sedangkan Demodex brevis hidup di kelenjar sebaceous yang terhubung ke folikel rambut. Kedua tungau ini terutama ditemukan di wajah, dekat hidung, bulu mata, dan alis, tetapi juga terjadi di tempat lain di tubuh.
Tungau dewasa memiliki tubuh semitransparan dengan panjang 0,3-0,4 mm, dengan Demodex brevis sedikit lebih pendek dari Demodex folliculorum. Mereka memiliki 8 kaki layaknya serangga mirip dengan kerabat mereka, kutu dan laba-laba. Para ilmuan berpendapat bahwa tungau ini memakan sel kulit mati ataupun minyak pada wajah.
Betina Demodex folliculorum memiliki lebih besar dan lebih bulat daripada jantan. Baik tungau Demodex jantan dan betina tidak memiliki lubang anus. Untuk alat reproduksinya sendiri mereka memiliki lubang genital dan mereka melakukan pembuahan secara internal.
Pada saat manusia tertidur, tungau ini mulai merangkak keluar dari dalam folikel rambut untuk kawin. Perkawinan terjadi di pembukaan folikel, dan telur diletakkan di dalam folikel rambut atau kelenjar sebaceous. Larva berkaki enam menetas setelah 3-4 hari, dan larva berkembang menjadi dewasa dalam waktu sekitar 7 hari. Umur total tungau Demodex adalah beberapa minggu.
Pada wajah manusia, hidup dan berkembang biak tungau yang bernama Demodex. Alasan kalian tidak menyadari keberadaan tungau ini adalah karena tungau ini berukuran mikroskopis. Kalian tidak bisa melihatnya dengan menggunakan mata telanjang melainkan harus menggunakan mikroskop.
Demodex yang hidup di wajah manusia ini sendiri ada dua jenis, yaitu Demodex Folliculorum dan Demodex Brevis. Jumlahnya bisa mencapai lusinan di wajah seseorang. Tapi jangan khawatir, makhluk tak kasat mata ini tidak berbahaya bagi manusia. Manusia tidak lahir dengan tungau ini, tetapi manusia menularkan ketika bersentuhan kulit seperti saat orang tua mencium bayinya.
Demodex folliculorum pertama kali digambarkan pada tahun 1842 oleh Simon sedangkan Demodex brevis diidentifikasi kemudian pada tahun 1963 oleh Akbulatova. Demodex Folliculorum ditemukan di folikel rambut, sedangkan Demodex brevis hidup di kelenjar sebaceous yang terhubung ke folikel rambut. Kedua tungau ini terutama ditemukan di wajah, dekat hidung, bulu mata, dan alis, tetapi juga terjadi di tempat lain di tubuh.
Tungau dewasa memiliki tubuh semitransparan dengan panjang 0,3-0,4 mm, dengan Demodex brevis sedikit lebih pendek dari Demodex folliculorum. Mereka memiliki 8 kaki layaknya serangga mirip dengan kerabat mereka, kutu dan laba-laba. Para ilmuan berpendapat bahwa tungau ini memakan sel kulit mati ataupun minyak pada wajah.
Betina Demodex folliculorum memiliki lebih besar dan lebih bulat daripada jantan. Baik tungau Demodex jantan dan betina tidak memiliki lubang anus. Untuk alat reproduksinya sendiri mereka memiliki lubang genital dan mereka melakukan pembuahan secara internal.
Pada saat manusia tertidur, tungau ini mulai merangkak keluar dari dalam folikel rambut untuk kawin. Perkawinan terjadi di pembukaan folikel, dan telur diletakkan di dalam folikel rambut atau kelenjar sebaceous. Larva berkaki enam menetas setelah 3-4 hari, dan larva berkembang menjadi dewasa dalam waktu sekitar 7 hari. Umur total tungau Demodex adalah beberapa minggu.