Pupuk Kompos, salah satu manfaat sampah organik yang jarang diketahui
Sampah merupakan hasil buangan dari kegiatan sehari-hari manusia atau alam. Salah satu sumber penghasil sampah-sampah ini adalah rumah tangga. Sampah sendiri berdasarkan sifatnya sampah terbagi menjadi dua yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Meskipun hanya berupa limbah, namun ada bebarapa manfaat sampah organik dan anorganik yang jarang diketahui orang.
Sampah organik dan anorganik
Sampah organik adalah sampah yang bisa terurai atau membusuk secara alami.
Sampah organik ini contohnya seperti sisa-sisa makanan, sayuran dan
sebagainya. Sedangkan sampai anorganik adalah kebalikannya, tidak bisa terurai
dalam waktu singkat, tapi butuh puluhan tahun bahkan ratusan tahun. Contohnya
seperti plastik, gelas, botol, kaleng dan sebagainya.
Umumnya sampah organik maupun yang non organik dikumpulkan dalam kantong
plastik dan dibuang begitu saja. Padahal sebaiknya untuk menerapkan sistem
pengelolaan sampah yang baik sampah-sampah ini seharunya dipisahkan antara
yang organik dan yang anorganik. Pembuangannya pun jangan di sembarang tempat,
melainkan di tempat pembuangan sampah yang telah ditetapkan oleh pemerintah
setempat.
Selain itu sampah-sampah rumah tangga ini sebenarnya dapat diolah kembali
menjadi bentuk baru yang lebih bermanfaat dan menguntungkan. Misalkan, sampah
organik bisa diolah menjadi pupuk kompos, sedangkan sampai anorganik dapat
didaur ulang kembali menjadi berbagai macam kerajinan yang memiliki nilai jual.
Pupuk Kompos
Pupuk kompos adalah jenis pupuk organik yang diperoleh dari penguraian sampah organik seperti dedaunan atau bahan organik lainnya. Pupuk kompos mampu memberikan banyak manfaat dari berbagai aspek seperti aspek fisik, kimia, biologis, maupun aspek lainnya terhadap tanah dan tanaman.
Bagi yang menanam sayuran di halaman rumahnya, tentu bisa menggunakan pupuk kompos ini untuk menyuburkannya. Sedangkan yang tidak, bisa menggunakannya untuk tanaman hias. Tentu cara ini bisa mengurangi keberadaan limbah rumah tangga dengan cara yang lebih menguntungkan. Berikut ini jenis-jenis sampah organik rumah tangga yang bisa diolah menjadi pupuk kompos:
- Nasi sisa
- Potongan buah
- Potongan sayuran
- Ampas kopi
- Kulit telur
- Potongan rumput dan tanaman
- Daun kering
- Kayu dan kulit kayu yang dicincang halus
- Kertas bekas
- Serbuk gergaji dari kayu yang tidak diolah
- Bumbu dapur kadaluarsa
Cara membuat pupuk kompos
Proses pembuatan pupuk kompos ini sendiri bisa dibilang sangat mudah dan bisa dilakukan sendiri di rumah. Cukup
memanfaatkan semua sampah organik limbah rumah tangga sebagai bahan utamanya.
Sebelumnya persiapkan dulu alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat
pupuk kompos ini.
Alat
- Wadah, bisa berupa tong atau ember yang memiliki penutup
- Pisau atau alat pemotong lainnya
- Pengaduk
- Sarung tangan
Bahan
- Sampah organik rumah tangga
- Air
- Arang sekam
- Aktivator EM4
- Kapur pertanian
Untuk aktivator EM4 dan kapur pertanian umumnya bisa ditemukan di pasar umum, toko bibit tanaman atau toko pertanian. Untuk arang sekam biasanya bisa diperoleh di pasar-pasar tradisional.
Langkah-langkah membuat pupuk kompos sederhana
- Siapkan sampah yang akan diolah menjadi pupuk kompos.
- Pisahkan antara sampah organik (sisa makanan/dedaunan) dengan sampah plastik. Sampah organik inilah yang nantinya akan digunakan sebagai bahan pupuk kompos.
- Masukkan sampah organik tersebut ke dalam wadah, jangan lupa bahwa wadah harus dilengkapi dengan penutup agar pupuk yang dibuat tidak akan terkontaminasi.
- Masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah yang sudah diisi dengan sampah organik sebelumnya. Ketebalannya bisa disesuaikan dengan wadah dan banyaknya sampah organik.
- Siram permukaan tanah tersebut menggunakan air secukupnya.
- Masukkan sampah organik yang sudah dicampur arang sekam (optional) dan kapur pertanian ke dalam wadah.
- Pastikan sampah diaplikasikan secara merata. Sebisa mungkin ketebalan sampah setara dengan ketebalan tanah.
- Siram dengan air yang telah bercampur EM4 secara merata.
- Tambahkan lagi tanah ke dalam wadah. Kali ini tanah berperan sebagai penutup sampah.
- Tutup wadah dengan rapat dan biarkan sekitar tiga minggu.
Perlu diperhatikan dalam pembuatan pupuk kompos ini agar tidak terkontaminasi oleh air hujan dan hewan serta tidak terkena paparan sinar matahari. Sisanya tinggal menunggu selama waktu yang telah ditentukan sampai pupuk kompos ini bisa digunakan.
Rujukan: https://dlh.palangkaraya.go.id/membuat-kompos-dari-sampah-organik/