Visi Asia Pulp and Paper dan MERA Dalam Memerangi Perubahan Iklim
Permasalahan lingkungan di dunia seakan tidak pernah selesai. Walaupun semua pihak telah melakukan segala upaya untuk menyelesaikan masalah ini. Perubahan iklim dan pemanasan global pun semakin terasa efeknya di kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, faktor lingkungan menjadi pusat perhatian pemerintah, pengusaha, pihak swasta, lembaga organisasi dan masyarakat dunia.
Sebagai manusia, rusaknya ekosistem lingkungan memang tanggung jawab yang harus dipikul bersama-sama. Sebab, kelalaian dalam menjalankan aktivitas lah yang menyebabkan lingkungan tidak seimbang. Sosialisasi dari berbagai lembaga organisasi pun semakin sering dikampanyekan, agar masyarakat lebih sadar terhadap segala tindakan yang dapat merusak lingkungan lebih parah lagi.
Salah satu lembaga organisasi yang telah menjadi wadah nasional untuk memastikan ekosistem mangrove akan pulih adalah Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA). Sejak awal kemunculannya pada 26 Juli 2018 oleh Yayasan Konservasi Alam Indonesia (YKAN) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam KLH dan Kehutanan, MERA telah berkomitmen untuk mencapai tujuannya seperti menyelamatkan masyarakat pesisir dari kerentanan, memanfaatkan sumber daya alam dan mempromosikan pengelolaan yang efektif hingga tahun 2022.
Tujuan MERA dibentuk diharapkan dapat membuahkan hasil. Restorasi 500 ha hutan mangrove di tiga wilayah sekitar Teluk Jakarta, Muara Gembong di Bekasi, Muara Cisadane di Tangerang dan Muara Angke di Jakarta Utara akan mulai di restorasi. Melihat komitmen dan tujuan MERA, Asia Pulp and Paper memutuskan untuk bergabung dengan MERA dan mendukung penuh konservasi dan restorasi ekosistem mangrove di Indonesia.
Asia Pulp and Paper Satukan Visi Dengan MERA
Sebagai salah satu bentuk komitmen Asia Pulp and Paper, mereka menginvestasikan sebesar Rp. 4,2 miliar atau setara dengan US$ 300.000 untuk mendukung program yang dilakukan MERA selama lima tahun ke depan.
Dengan adanya MERA, hutan mangrove yang merupakan bagian penting dari lanskap Indonesia, ternyata kawasan mangrove juga berperan besar dalam memerangi perubahan iklim yang sedang terjadi, kemudian melindungi garis pantai dan erosi serta menjaga keanekaragaman hayati. Jika MERA dan Asia Pulp and Paper menyatukan visi dan tujuan, hutan mangrove akan menjalankan perannya sebagai perisai menghadapi perubahan iklim.
Tidak hanya itu saja, hutan mangrove juga dapat dimanfaatkan pada sektor pariwisata, sosial, ekonomi, hingga penunjang perikanan. Mangrove di Indonesia, diperkirakan menyimpan lebih dari 3,1 miliar ton karbon. Menurut CIFOR, hutan mangrove dapat menjadi cara untuk menghentikan degradasi serta perusakan bakau yang terjadi di Indonesia. Dengan menjaga kawasan mangrove, Indonesia dapat berkontribusi besar terhadap target pengurangan jumlah emisi di Indonesia yang mana setara dengan menghilangkan 40 juta mobil di jalan.
Asia Pulp and Paper Optimis Bergabung
Sebagai perusahaan yang bergerak pada kehutanan, Asia Pulp and Paper memahami betul nilai jangka panjang saat berhasil melindungi dan melestarikan lingkungan yang sedang kritis. Dengan bergabung dengan MERA, Asia Pulp and Paper tidak hanya berkontribusi pada pelestarian ekosistemnya saja, namun karena tujuan MERA selaras dengan visi Asia Pulp and Paper dalam mencapai tujuan bisnis yang berkelanjutan.
Dengan melindungi hutan mangrove di Indonesia, penyerapan karbon dapat diwujudkan. Mengingat kini hutan mangrove terancam rusak karena adanya pembangunan pesisir dan budidaya yang tidak terintegrasi dengan baik. Bergabungnya Asia Pulp and Paper ke MERA, secara tidak langsung dapat mengumpulkan dukungan dari berbagai pihak untuk memulihkan keseluruhan ekosistem.